United Tractors Perluas Bisnis Emas, Akuisisi Capai Triliunan
- Senin, 15 September 2025

JAKART - PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkuat posisinya di sektor pertambangan dengan langkah strategis melalui aksi akuisisi terbaru. Melalui anak usahanya, perseroan membeli saham anak usaha PT J Resources Asia Tbk (PSAB) senilai USD 540 juta atau setara Rp 8,86 triliun. Langkah ini menegaskan komitmen UNTR untuk memperluas portofolio mineral, khususnya di sektor emas, sekaligus menegaskan arah diversifikasi bisnis ke luar batu bara.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang dirilis ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 15 September 2025, akuisisi dilakukan melalui PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dengan pembelian 99,99% saham PT Arafura Surya Alam (ASA). ASA sendiri merupakan perusahaan pertambangan emas yang dimiliki oleh PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PSAB.
Selain itu, UNTR melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) juga membeli 0,00004% saham ASA dari Jimmy Budiarto dan 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada (MBP), yang kepemilikannya dibagi antara ASA dan Jimmy Budiarto. Penandatanganan perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement) telah dilakukan pada 12 September 2025.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis, menjelaskan bahwa total nilai transaksi, yang termasuk nilai perusahaan (enterprise value), mencapai USD 540 juta. “Total nilai perusahaan itu termasuk nilai pembelian saham dan nilai hutang pemegang saham dari JRN kepada ASA. Nilai bersih atas pembelian saham akan dilakukan penyesuaian dengan pos neraca tertentu dari ASA pada tanggal penyelesaian perjanjian,” jelas Sara.
Tujuan Akuisisi dan Strategi Bisnis
Perseroan menegaskan bahwa setelah penandatanganan perjanjian, DTN, EPN, JRN, dan Jimmy Budiarto akan berupaya memenuhi seluruh persyaratan pendahuluan (condition precedents). Penyelesaian transaksi dijadwalkan paling lambat 23 Desember 2025, atau sesuai kesepakatan para pihak.
“Tujuan rencana transaksi ini adalah untuk perluasan bisnis Perseroan di bidang mineral,” ujar Sara. UNTR menekankan bahwa transaksi ini tidak akan berdampak material terhadap operasi, kondisi hukum, maupun keuangan perusahaan saat ini. Lebih lanjut, transaksi ini bukan termasuk kategori transaksi material menurut POJK No. 17/POJK.04/2020, juga bukan transaksi afiliasi atau benturan kepentingan sebagaimana diatur POJK No. 42/POJK.04/2020.
Selain itu, UNTR memiliki strategi lindung nilai (hedging) untuk melindungi harga jual emas dari lini bisnis pertambangan. Strategi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas keuntungan meski harga emas mengalami fluktuasi pasar.
Fokus Diversifikasi Portofolio Mineral dan Energi
Langkah akuisisi ini sejalan dengan strategi diversifikasi bisnis UNTR pada 2026. Perseroan menargetkan pengembangan portofolio di sektor mineral mining dan energi. Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro, menegaskan komitmen perusahaan untuk memperluas bisnis mineral, terutama di tambang emas dan nikel.
“Strategi bisnis UNTR ke depannya itu kita akan terus fokus untuk memperbesar portfolio kita di bidang mineral mining dan energy,” kata Iwan.
Ekspansi bisnis UNTR tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga menargetkan peluang di pasar internasional. Dalam sektor mineral, perusahaan terus mengeksplorasi peluang akuisisi tambang emas baru, meningkatkan kapasitas bisnis nikel, dan menjajaki potensi investasi di luar negeri.
Selain itu, UNTR juga akan memperkuat lini bisnis energi terbarukan. Fokus pengembangan diarahkan pada energi hidro, solar photovoltaic (PV), serta peningkatan kapasitas produksi aset geothermal yang dimiliki. “Sementara untuk energy business kita akan fokus di pengembangan renewable energy yang berfokus pada hydro, solar PV, serta meningkatkan kapasitas produksi di aset geothermal yang kita miliki di Supreme Energy Rantau Dedap,” tambah Iwan.
Langkah ini menunjukkan komitmen UNTR untuk tidak hanya memperluas lini pertambangan konvensional, tetapi juga menyiapkan bisnis energi berkelanjutan sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Dengan kombinasi ekspansi di sektor mineral dan energi terbarukan, UNTR menegaskan posisinya sebagai pemain utama yang adaptif menghadapi tren global dan permintaan energi hijau.
Dampak Jangka Panjang
Meski nilai transaksi cukup besar, UNTR memastikan aksi ini tidak mengganggu kegiatan operasional atau keuangan perusahaan secara signifikan. Namun, akuisisi ini memberikan nilai strategis bagi pertumbuhan bisnis UNTR di sektor emas dan energi, sekaligus memperluas portofolio mineral dan diversifikasi risiko bisnis di masa depan.
Dengan total nilai akuisisi mencapai Rp 8,86 triliun, langkah ini menjadi salah satu upaya perusahaan untuk memperkuat posisi di industri pertambangan dan energi nasional, sekaligus menyiapkan basis bisnis yang lebih berkelanjutan dan berorientasi jangka panjang.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kementrian ESDM Tertibkan Lahan Tambang Ilegal Seluas Ratusan Hektare
- Senin, 15 September 2025
Rekomendasi 4 Mobil Listrik Murah Mulai Rp 100 Jutaan di Indonesia
- Senin, 15 September 2025
Berita Lainnya
Panduan Lengkap KUR BNI 2025: Jenis hingga Cara dan Syarat Pengajuan
- Senin, 15 September 2025
Terpopuler
1.
KUR BSI 2025: Jenis, Syarat Pengajuan, dan Tabel Angsuran
- 15 September 2025
2.
KUR BCA 2025: Cicilan, Syarat, dan Langkah Pengajuan Lengkap
- 15 September 2025
3.
Panduan Lengkap KUR BNI 2025: Jenis hingga Cara dan Syarat Pengajuan
- 15 September 2025
4.
Jasa Marga Percepat Penyelesaian Lima Proyek Jalan Tol Jawa
- 15 September 2025